Hari Kesaktian Pancasila, SMK TI Kartika Cendekia Purworejo Gelar Workshop Penguatan Jiwa Nasionalisme

Siswa SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, saat mengikuti workshop Penguatan Jiwa Nasionalisme Jum’at (01/10/21),  foto: rakyatkita.com

PURWOREJO, rakyatkita.com,- Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, mengadakan Workshop Penguatan Jiwa Nasionalisme, Jum’at (01/10/21).

Workshop yang menghadirkan narasumber Soekoso DM dari DHC 45 Purworejo, yang diikuti 38 siswa yang dilaksanakan secara daring dan luring dan tetap melaksanakan prokes.

Kepala SMK TI Kartika Cendekia Purworejo, Agus Setya Ardiyanto, A.Md, mengatan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian Nasionalisme dari projects penguatan pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk SMK Pusat Keunggulan (PK)

“Tema nasionalisme kita diambil bersamaan dengan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum tentang sejarah terjadinya G30S/PKI, serta memahami nilai-nilai sejarah G30S/PKI sebagai paradigma berbangsa dan bernegara,” ucap Agus.

Dalam kegiatan ini jelas Agus, narasumber juga menceritakan sejarah yang terjadi pada saat tahun 1945 hingga masa perjuangan tahun 1949 dan peristiwa G30S/PKI.

“Kegiatan ini, juga untuk membangun rasa nasionalisme, cinta tanah air pada peserta didik,” ungkap Agus.

Agus berharap, generasi muda, terutama anak -anak tidak melupakan sejarah dan peristiwa kelam, dimana pada perjuangan jaman dahulu dengan mengangkat senjata, perang dengan penjajah dengan menumpahkan darah.

“Bahkan saat peristiwa G30S/PKI, dari berbagai elemen masyarakat juga menjadi korban kekejaman komunis, dan karena memang paham komunis tidak tepat diterapkan di Indonesia,” ucap Agus.

Maka dari itu, kata Agus, dijaman teknologi ini, dengan dilandasi rasa nasionalisme, anak-anak tidak ragu-ragu lagi untuk berkorban pada bangsanya dengan cara menyesuaikan perkembangan jaman.

“Jaman sekarang ini, tidak lagi dengan mengangkat senjata, tapi dengan dengan memanfaatkan teknologi. Selain itu karakter juga anak juga tetap dijaga, tetap sopan, beretika, beradab,” kata Agus.

Namun saat ini terang Agus, penjajahan tetap ada, baik secara fisik atau lainnya, penyusup pasti ada melaui bidang apapun. Saya ingatkan anak-anak selalu wanti -wanti untuk mempersiapkan diri, terutama anak muda generasi sekarang, pungkas Agus.

Untuk diketahui, sebelum Workshop dan dalam rangka memperingati hari kesaktian Pacasila, mulai tangggal 25-29 September 2021, anak-anak diajak nonton bareng film G30S/PKI secara bergantian, melaui daring atau luring.(W)

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply