Edukasi Gempa dan Tsunami BMKG Selenggarakan Sekolah Lapang Gempabumi di Gedangan

PURWOREJO, rakyatkita.com,- BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempabumi Kabupaten Purworejo Tahun 2021, yang laksanakan di Balai Desa Gedangan, Kecamatan Purwodadi, Purworejo. Rabu (06/10/21).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Koordinator BMKG Jawa tengah Sukasno, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, Asisten 3 Sekda Kabupaten Purworejo Pram Prasetya Ahmad, Kepala BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo, para Kepala UPT BMKG wilayah Jateng dan DIY, dan beberapa tamu undangan,

Ketua Panitia Kegiatan Hery Susanto Wibowo, mengungkapkan, tujuan dari pelaksanaan sekolah lapang untuk menguatkan koordinasi antara UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat dengan stakeholder BMKG di daerah.

“Kegiatan ini, juga untuk menguatkan peran BPBD sebagai simpul utama rantai komunikasi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada masyarakat dan SKPD terkait peringatan dini tsunami,”terang Heri

Intinya ucap Heri, untuk membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat yang berada di wilayah potensi gempabumi dan tsunami. Juga untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community) yang diakui secara intenasional (Indian Ocean Tsunami Reedy Community).

Heri mengungkapkan, Kegiatan yang diikuti 52 peserta ini akan berlangsung selama dua hari, 06-07 Oktober 2021. Hari pertama kegiatan paparan dan hari kedua susur Jalur Evakuasi.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoadjie Prayoedhie menyampaikan, sekolah lapangan ini diadakan sebagai literasi dan edukasi kepada masyarakat.
   
“Ini dilakukan agar masyarakat terampil dan waspada bila terjadi bencana gempa bumi, dan tsunami,” kata Adjie.

Pram Prasetya yang mewakili Bupati Purworejo menyebutkan, berdasarkan perhitungan BNPB tentang Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2019, Kabupaten Purworejo menempati urutan ke 4 tingkat Nasional dan peringkat 1 tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan kelas risiko TINGGI.

“Keberadaan Purworejo yang menghadap langsung Samudera Indonesia, sangat berpotensi terjadinya bencana khususnya tsunami, yang biasanya terjadi setelah adanya gempa bumi,” ujar Pram.

Sebagai langkah mengantisipasi bila terjadi bencana tsunami, Pemkab Purworejo telah melakukan berbagai langkah seperti menyusun peta resiko dan bahaya tsunami, memasang alat EWS tsunami, dan mempersiapkan jalur evakuasi.

“Kegiatan ini sebagai salah satu upaya antisipasi dan meminimalisir terjadinya korban dan pada saat tanggap darurat bencana,” pungkas Pram.(W)

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply